Britaraya.com – Budaya minimalis sangat populer di Jepang. Setelah metode pembersihan rumah ala Marie Kondo atau Konmari banyak digunakan, kini masyarakat Jepang berlatih membatasi diri untuk tidak mengkonsumsi.
Bagi mereka, “lebih sedikit lebih banyak”, tidak masalah jika mereka tidak memiliki banyak, yang mereka butuhkan adalah yang terpenting dalam hidup mereka. Gaya hidup minimalis ini juga dipengaruhi oleh filosofi Zen, yaitu ajaran Buddha yang menekankan pentingnya kesederhanaan untuk pikiran yang lebih tenang dan bahagia.
Berikut beberapa contoh budaya minimalis yang diterapkan orang Jepang dalam kehidupan sehari-hari, siapa tahu bisa Anda berikan contohnya.
Gaya Hidup Ala Jepang Minimalis yang Bisa Ditiru
-
Step 1. Merasa Cukup dengan Apa yang Ada
Orang Jepang yang hidup minimalis terbiasa memiliki pakaian dalam jumlah yang cukup untuk bekerja dan beraktivitas sehari-hari
pakaian yang cukup
Jika melihat lemari pakaian, penganut budaya minimalis Jepang ini hanya memiliki beberapa potong pakaian. Model ini tidak mengambil resiko, yang penting bisa bekerja dan melakukan aktivitas sehari-hari. Sama seperti orang sukses seperti Mark Zuckerberg atau Bill Gates memakai baju yang sama, orang Jepang juga minimalis.
Namun bukan berarti Anda tidak pernah berganti pakaian, hanya saja mereka menyediakan pakaian yang cukup sesuai dengan kebutuhannya. Bukan berarti kita akan menyelesaikan semua warna yang tidak ada di lemari kita.
Simak juga : apa dampak negatif dari gaya hidup boros
-
Step 2 . Mempertahankan tradisi leluhur
Orang Jepang dengan gaya hidup minimalis didasarkan pada futon atau kasur Jepang.
Tren di kalangan masyarakat Indonesia adalah menggunakan kasur dan tempat tidur sebagai alas tidur. Untungnya, kamu bisa membeli kasur box spring atau kasur spring box soft agar bisa tidur lebih nyaman.
Berbeda dengan orang Jepang yang hidup minimalis, mereka memilih tidur di atas futon atau kasur tradisional Jepang. Uniknya, futon ini selain murah dan hemat juga bisa dilipat untuk disimpan di lemari. Ya, seperti Nobita dan Doraemon.
Oleh karena itu, daripada menghabiskan uang untuk kasur empuk yang mahal, mereka lebih memilih untuk menjaga warisan leluhur mereka dan menggunakan futon yang sehat dan hemat.
-
Step 3. Tidak banyak Perabotan Rumah
Ruangan yang luas di dalam rumah merupakan salah satu hal yang ingin dicapai oleh penganut budaya minimalis dari gaya hidup modern yang mereka terapkan. Maka tak heran jika rumahnya hanya memiliki meja dan kursi di dalam kamar.
Padahal yang tersedia hanya meja, rebahan dengan bantal. Karena kurangnya furnitur, akan menghemat waktu untuk membersihkan karena tidak terlalu berantakan. Energi tidak memakan terlalu banyak, kan?
-
Step 4. Hanya Pakai jenis Furnitur yang Dibutuhkan
Pada hunian yang menganut budaya minimalis Jepang, sulit menemukan kebiasaan menyimpan banyak furnitur atau peralatan. Misalnya di dapur, seseorang hanya membutuhkan satu piring, satu mangkuk, satu gelas, satu sendok, dan satu garpu.
Bahkan perlengkapan mandi atau segala sesuatu yang dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari akan disediakan sesuai dengan kebutuhan mereka. Tentu saja biaya perawatan akan lebih hemat dan energi yang terbuang lebih sedikit.
Kehidupan modern saat ini banyak menghasilkan informasi dan iklan yang mengarah pada perilaku konsumen. Jika dibiarkan tentu akan berdampak pada pengeluaran.
Kita bisa belajar dari budaya minimalis yang diterapkan di Jepang, di mana hanya ada beberapa barang yang benar-benar esensial. Itu sebabnya mereka memiliki lebih banyak uang untuk ditabung, mereka tidak membuang terlalu banyak energi, sehingga hidup mereka lebih tenang dan bahagia. Tidakkah kamu ingin seperti mereka?
Demikianlah contoh gaya hidup ala jepang minimalis yang bisa kita tiru. Sebab, bukan seberapa banyak yang bisa kita miliki tapi seberapa bermanfaat dari harta yang kita punya untuk diri kita maupun orang lain.