Fraud menurut Association of Certified Fraud Examiners (ACFE, 2016) merupakan suatu perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh orang-orang dari dalam dan atau luar organisasi, dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan atau kelompoknya yang secara langsung merugikan pihak lain.
Fraud secara bahasa Inggris diartikan sebagai kecurangan atau penipuan, dimana biasanya hal tersebut berhubungan dengan akuntansi dan ekonomi.
Berbicara mengenai melibatkan pihak yang saling menguntungkan dan menjaga kewajiban, fraud juga bisa menjadi salah satu ciri-ciri korupsi. Lantas apa saja sih jenis-jenis fraud dan bagaimana cara mencegahnya?
Jenis – jenis Fraud
1. Penyimpangan Aset
Penyimpangan aset merupakan jenis fraud yang paling banyak terjadi di dalam suatu perusahaan. Jenis fraud yang satu ini bisa dilakukan oleh individu maupun suatu kelompok yang bekerja dalam suatu perusahaan, dengan menyalahgunakan aset perusahaan yang ada demi keuntungan pribadinya. Aset perusahaan bisa terbagi menjadi dua bagian yaitu yang berupa cash dan non cash.
- Penyimpangan berupa cash
Penyelewengan berupa cash misalnya berupa penilepan cek di pelanggan, mengambil uang kas perusahaan, serta menahan pembayaran kepada pihak vendor yang bekerjasama.
- Penyimpangan berupa non cash
Penyelewengan berupa non cash misalnya memakai nama perusahaan untuk keuntungan pribadi, memakai fasilitas kantor untuk kebutuhan pribadi.
2. Penyimpangan Laporan Keuangan
Jenis fraud yang kedua yaitu berupa penyimpangan laporan keuangan, di mana seseorang dapat memanipulasi laporan keuangan. Misalnya memalsukan data bukti transaksi, menulis laporan keuangan mencantumkan jumlah uang yang tidak sesuai dengan aslinya, menerapkan metode akuntansi tertentu untuk menaikkan dan menurunkan sebuah laba.
Penggelapan uang juga termasuk dalam jenis fraud penyimpangan laporan keuangan. Dimana penggelapan uang yaitu menyalahgunakan aset yang telah dipercayakan kepadanya.
Misalnya saja investasi bodong. Di mana para oknum pelaku ini memanfaatkan para investor untuk mempercayakan aset mereka, kemudian para pelaku ini menipunya dan membawa kabur uang tersebut.
3. Korupsi
Salah satu jenis fraud ini pasti banyak orang yang tahu. Korupsi merupakan hal yang sering terjadi pada suatu perusahaan di mana pelaku berupaya untuk menguntungkan diri sendiri, namun bersumber pada sesuatu yang bukan haknya.
Perilaku korupsi bisa berupa konflik kepentingan yaitu kolusi dan nepotisme. Perilaku korupsi berupa fraud juga termasuk gratifikasi, atau pemberian hadiah yang mengakibatkan jangka panjang. Selain itu fraud korupsi juga berupa suap menyuap, membocorkan dan menyalahgunakan suatu informasi, hingga pemerasan.
Cara Mencegah Fraud
1. Reformasi
Reformasi yang dilakukan ialah mengubah cara kerja pada suatu organisasi, sebab cara kerja yang lama sudah tidak efektif dan penuh dengan penyimpangan. Tujuan dilakukannya reformasi ialah agar organisasi tersebut menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, transparan, profesional bebas dari perilaku korupsi.
Melalui reformasi birokrasi diharapkan menciptakan aparatur negara yang profesional dan memiliki kinerja yang baik. Apabila reformasi diterapkan dengan baik oleh seluruh birokrasi dan organisasi perusahaan maka tingkat korupsi pada sektor publik akan dapat dihilangkan.
2. Sosialisasi AntiKorupsi
Cara mencegah Fraud di lingkungan perusahaan ialah dengan memberikan sosialisasi antikorupsi. Beberapa orang belum paham apa tindakan yang termasuk dalam korupsi atau bagaimana cara melaporkan bila ada tindak korupsi di dalam suatu perusahaan.
Gunanya sosialisasi antikorupsi dapat memberikan pengetahuan terhadap karyawan tentang bentuk-bentuk korupsi serta sanksi yang didapatkan jika melakukannya. Sosialisasi antikorupsi juga dapat mengedukasi setiap karyawan untuk menanamkan nilai-nilai integritas dalam bekerja di suatu perusahaan.
3. Budaya Organisasi
Budaya organisasi mencerminkan karakter birokrasi pelayanan publik dalam pelaksanaannya. Pelayanan publik tergantung dengan budaya organisasi apa yang diciptakan oleh perusahaannya.
Budaya organisasi berjalan seiring dengan sistem yang dibangun dengan visi, misi, tujuan atau strategi yang ada, sehingga membentuk karakter organisasi.
Potensi terjadinya fraud mungkin masih akan tetap ada di dalam suatu organisasi dan perusahaan. Untuk itu pentingnya kerjasama dari semua pihak termasuk kita sebagai karyawan untuk waspada dan selalu bersikap transparan.
Hindari sikap korupsi mulai dari diri sendiri karena akan mengakibatkan kerugian bagi diri kita dan orang-orang di sekitar kita. Mari , bekali diri dengan informasi mengenai sikap integritas dan antikorupsi yang bisa diakses pada situs ACLC KPK. Semoga bermanfaat.
Referensi: