Di era modern ini, tren merokok telah bergeser dari rokok konvensional ke produk tembakau yang lebih canggih seperti pod. Pod adalah perangkat berbentuk kotak kecil yang memanaskan cairan nikotin untuk menghasilkan uap yang kemudian dihirup oleh penggunanya. Beberapa dokter spesialis paru, termasuk dokter spesialis paru Blitar mengatakan jika beralih menggunakan pod bukan berarti mengurangi risiko seperti pada rokok biasa.
Terbukti sekarang ini banyak kasus perokok pod aktif berobat ke rumah sakit, karena merasa ada masalah dengan paru-parunya.
Artikel kali ini akan menjelaskan perbedaan antara pod dan rokok biasa, serta tingkat bahaya kesehatannya. Simak baik-baik, ya!
Perbedaan Antara Pod dan Rokok Biasa
Sebelum membandingkan tingkat bahaya kesehatan antara pod dan rokok biasa, penting untuk memahami perbedaan mendasar antara keduanya.
Rokok konvensional mengandung ribuan bahan kimia berbahaya, termasuk tar, karbon monoksida, dan berbagai zat karsinogenik lainnya. Proses pembakaran tembakau dalam rokok menghasilkan asap yang dihirup oleh perokok.
Sementara itu, pod bekerja dengan memanaskan cairan nikotin yang biasanya mengandung sedikit bahan kimia dibandingkan dengan rokok konvensional. Namun, bukan berarti pod aman sepenuhnya, karena beberapa pod juga mengandung zat-zat berbahaya seperti nikotin dan senyawa kimia tambahan.
Tingkat Bahaya Kesehatan
Meskipun pod mungkin mengurangi beberapa risiko kesehatan yang terkait dengan rokok biasa, rokok elektrik ini masih memiliki potensi bahaya kesehatan yang signifikan.
Berikut adalah beberapa risiko kesehatan yang terkait dengan penggunaan pod menurut dokter spesialis paru Blitar:
- Ketergantungan Nikotin: Pod mengandung nikotin, yang merupakan zat adiktif. Pengguna pod rentan terhadap ketergantungan nikotin yang serupa dengan pengguna rokok biasa.
- Dampak Respiratori: Meskipun pod menghasilkan uap bukan asap, masih ada risiko terkait dengan dampaknya pada saluran pernapasan. Penggunaan pod dapat menyebabkan iritasi tenggorokan, batuk, dan masalah pernapasan lainnya.
- Efek Jangka Panjang: Meskipun penelitian tentang efek jangka panjang pod masih terbatas, ada kekhawatiran bahwa penggunaan pod secara terus-menerus dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, gangguan pernapasan, dan bahkan kanker.
Meskipun pod mungkin terlihat sebagai alternatif yang lebih aman daripada rokok biasa karena lebih sedikit bahan kimia yang terlibat, mereka masih bukan tanpa risiko. Penggunaan pod menurut dokter spesialis paru Blitar masih dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, terutama terkait dengan ketergantungan nikotin dan dampak negatif pada saluran pernapasan.
Oleh karena itu, penting bagi individu untuk memahami bahwa penggunaan pod tidak sepenuhnya aman dan masih dapat menyebabkan konsekuensi kesehatan yang serius.
Info Praktik dr. Sigit Aprianto, Sp. P, Dokter Spesialis Paru di Blitar
Jika merasa memiliki masalah pada pernapasan, apalagi Anda adalah seorang perokok aktif, maka segera periksakan diri ke dokter spesialis paru Blitar. Salah satunya adalah dr. Sigit Aprianto, Sp. P.
dr. Sigit memiliki tempat praktiknya sendiri di Apotek Ben Waras, Jl. Kalimantan No. 62, Sananwetan, Blitar. Untuk mengetahui jam bukanya, hubungi nomor 0811-3015-499. Selain di tempat praktik sendiri, beliau juga melayani di RSU Aminah Blitar dan IHC RS Medika Utama, Kanigoro, Blitar.
Jadwal praktik dr. Sigit di RSU Aminah Blitar setiap hari Senin, Rabu dan Kamis pukul 14.00 – 16.00 WIB, serta hari Selasa dan Jumat pukul 13.00 WIB – selesai. Sementara di IHC RS Medika Utama Kanigoro, Blitar. Beliau praktik setiap hari Senin, Rabu, Kamis, dan Jumat mulai pukul 14.00 WIB – selesai.
Anda bisa memilih ketiga tempat praktik dr. Sigit tersebut sesuai jarak tempuh paling dekat dengan lokasi rumah. Informasi dokter spesialis lain Blitar dan sekitarnya, silakan kunjungi laman britaraya.com. Semoga bermanfaat!