Demam Berdarah Dengue (DBD), merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak. DBD disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini dapat menjadi kondisi yang mengancam nyawa jika tidak segera dibawa ke dokter spesialis anak Sampang.
Artikel kali ini akan membahas secara tuntas tentang gejala, faktor risiko hingga upaya pencegahan DBD pada anak. Simak ulasannya sampai akhir, ya!
Gejala dan Dampak DBD pada Anak
Pada awalnya, gejala DBD mungkin mirip dengan gejala flu biasa, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan. Seiring perkembangannya, DBD dapat menyebabkan gejala yang lebih serius, termasuk pendarahan internal, penurunan jumlah trombosit, dan kegagalan organ.
Pada anak-anak, gejala ini dapat menjadi lebih parah dan bahkan mengancam jiwa. Salah satu dampak paling mengerikan dari DBD pada anak adalah sindrom syok dengue, yakni kondisi tekanan darah anak turun secara drastis, menyebabkan kegagalan organ dan kematian jika tidak segera diatasi.
Oleh karena itu, penting bagi para orang tua dan masyarakat umum untuk mengenali gejala DBD dan segera mencari bantuan medis atau dokter spesialis anak Sampang.
Faktor Risiko dan Penyebaran
Anak-anak lebih rentan terserang DBD karena sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya berkembang. Selain itu, faktor-faktor seperti kondisi lingkungan yang tidak bersih, keberadaan genangan air, dan kurangnya upaya pencegahan dapat meningkatkan risiko penularan DBD pada anak-anak.
Penyakit ini tersebar melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi virus dengue. Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus biasanya aktif pada pagi dan sore hari, sehingga anak-anak yang tinggal di daerah dengan populasi nyamuk yang tinggi memiliki risiko yang lebih besar untuk terinfeksi.
Upaya Pencegahan DBD pada Anak
Pencegahan merupakan langkah yang paling efektif dalam mengatasi DBD pada anak-anak. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk melindungi anak dari penyakit ini:
- Pengendalian Populasi Nyamuk: Usahakan untuk mengurangi populasi nyamuk di sekitar rumah dengan menghilangkan genangan air, menggunakan kelambu pada tempat tidur anak, dan menggunakan obat anti-nyamuk.
- Pakaian Pelindung: Kenakan pakaian yang menutupi sebagian besar tubuh anak, terutama pada waktu yang rentan terhadap gigitan nyamuk.
- Kebersihan Lingkungan: Pastikan lingkungan sekitar rumah tetap bersih dan bebas dari genangan air yang dapat menjadi tempat berkembang biak bagi nyamuk.
- Perhatikan Gejala: Perhatikan gejala-gejala DBD pada anak seperti demam tinggi, nyeri otot, mual, muntah, dan perdarahan gusi. Segera bawa anak ke dokter spesialis anak Sampang jika gejala tersebut muncul.
Pilihan Dokter Spesialis Anak Sampang Terbaik, dr. Sri Astuti Eviningrum, Sp. A
DBD merupakan ancaman serius bagi kesehatan anak-anak. Namun dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, risiko penularan dapat dikurangi secara signifikan. Segera bawa si kecil ke dokter spesialis anak Sampang jika Anda merasa anak mengalami gejala atau tanda DBD.
dr. Sri Astuti Eviningrum, Sp. A bisa menjadi pilihan terbaik dokter spesialis anak di Sampang. Beliau berpraktik di RSUD dr. Mohammad Zyn (RSMZ). Jadwal praktik dr. Sri di Poli Anak RSMZ ialah setiap hari Senin – Kamis pukul 07.00 – 14.00 WIB dan hari Jumat pukul 07.00 – 11.00 WIB.
Untuk Poli Eksekutif, beliau melayani pasien setiap hari Senin pukul 15.00 – 17.00 WIB. Informasi selengkapnya bisa Anda lihat melalui website resmi rsmzsampang.com atau di Instagram @rsmz.sampang.
Cari tahu lebih banyak tentang lokasi dan jadwal praktik dokter spesialis terbaik lainnya di laman britaraya.com! Semoga ulasan ini dapat memberikan manfaat!