
Silikosis merupakan salah satu penyakit paru yang termasuk ke dalam kategori penyakit akibat kerja. Menurut dokter spesialis paru Cilacap, kondisi ini terjadi karena paparan debu silika dalam jangka waktu lama. Terutama pada pekerja industri yang sering berhubungan dengan batu, pasir, keramik, atau pekerjaan konstruksi.
Paparan partikel halus silika dapat menyebabkan peradangan hingga terbentuknya jaringan parut pada paru-paru, yang pada akhirnya mengganggu fungsi pernapasan.
Meskipun termasuk penyakit yang berkembang secara perlahan, gejala silikosis bisa sangat mengganggu dan membahayakan kualitas hidup penderita. Untuk itu, penting memahami apa saja tanda-tanda yang muncul agar dapat ditangani sejak dini.
Apa Itu Silikosis?
Sebelum membahas gejalanya, perlu Anda pahami bahwa penyebab silikosis menurut dokter spesialis paru ialah karena partikel debu kristal silika yang terhirup secara terus-menerus. Partikel ini sangat kecil dan mampu masuk jauh ke dalam paru-paru.
Seiring waktu, tubuh tidak mampu membersihkan partikel tersebut, sehingga menimbulkan kerusakan permanen pada jaringan paru.
Ada beberapa jenis silikosis berdasarkan lamanya paparan:
- Silikosis kronis: muncul setelah 10–30 tahun paparan.
- Silikosis akselerasi: berkembang dalam 5–10 tahun.
- Silikosis akut: bisa muncul hanya dalam beberapa bulan hingga 2 tahun setelah paparan intens.
Gejala Utama Silikosis
Gejala silikosis biasanya berkembang secara bertahap, meskipun pada kasus tertentu dapat muncul lebih cepat. Berikut adalah beberapa gejala yang paling sering dialami penderita:
1. Sesak Napas
Gejala pertama yang paling menonjol adalah kesulitan bernapas, terutama saat melakukan aktivitas fisik. Seiring waktu, sesak napas dapat terjadi bahkan saat sedang beristirahat.
2. Batuk Kronis
Batuk yang tidak kunjung sembuh sering dialami penderita silikosis. Kondisi batuk ini biasanya kering, namun pada kondisi tertentu dapat disertai lendir.
3. Nyeri Dada
Sebagian penderita mengeluhkan rasa nyeri atau tekanan pada dada. Hal ini disebabkan oleh peradangan dan kerusakan jaringan paru.
4. Kelelahan dan Penurunan Berat Badan
Tubuh penderita silikosis sering merasa cepat lelah akibat berkurangnya suplai oksigen. Pada tahap lanjut, penderita juga dapat mengalami penurunan berat badan tanpa sebab jelas.
5. Gejala Tambahan
- Demam ringan yang berulang
- Bibir dan ujung jari membiru (sianosis) karena kekurangan oksigen
- Meningkatnya risiko infeksi paru seperti tuberkulosis (TBC) atau bronkitis kronis
Dampak Jangka Panjang Silikosis
Silikosis tidak hanya menyebabkan gangguan pernapasan, tetapi juga dapat menimbulkan komplikasi serius. Penderita memiliki risiko lebih tinggi terkena:
- Tuberkulosis paru
- Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
- Kanker paru
Karena sifatnya yang progresif dan tidak dapat disembuhkan total, silikosis perlu dicegah dan dideteksi sejak dini.
Jadwal Praktek 3 Rekomendasi Dokter Spesialis Paru di Cilacap
Jika Anda bekerja di lingkungan dengan paparan debu silika seperti tambang, pabrik semen, atau konstruksi, sangat penting untuk mewaspadai gejala-gejala di atas.
Bagi warga Cilacap, berikut ini adalah tiga rekomendasi dokter spesialis paru Cilacap beserta jadwal prakteknya yang bisa Anda pertimbangkan. Antara lain:
- dr. Yanny Octavia Lingga S. R, Sp. P: berpraktek di RSUD Cilacap setiap hari Selasa sampai dengan hari Jumat. Cek info selengkapnya melalui website rsud.cilacapkab.go.id.
- dr. Sandy Kurniawan, Sp. P: beliau merupakan dokter spesialis paru di RSU Raffa Majenang Cilacap. Melansir dari Instagram @rsuraffamajenang, jadwal praktek dr. Sandy ialah setiap hari Senin – Sabtu pukul 07.00 – 11.00 WIB, hari Selasa, Kamis, dan Jumat pukul 16.00 – 18.00 WIB, serta hari Rabu dan Sabtu khusus pemeriksaan TB – DOTS pukul 07.00 – 11.00 WIB.
- dr. Nur Indah Rahayu, Sp. P: Anda bisa menemui dr. Indah di RS Priscilla Medical Center Cilacap. Melansir dari website resmi rumah sakit pmc.co.id, beliau praktek setiap hari Senin – Sabtu pukul 16.30 – 19.30 WIB.
Untuk mengetahui jadwal praktek dokter spesialis lainnya yang ada di Jawa Tengah, silakan langsung klik laman britaraya.com.