dr. Rio Herdyanto, Sp. JP, Dokter Spesialis Jantung Bojonegoro

dr. Rio Herdyanto, Sp. JP, Dokter Spesialis Jantung Bojonegoro

Detak jantung yang terlalu lambat atau lemah sering kali dianggap sepele oleh sebagian orang. Padahal, kondisi ini bisa menjadi pertanda adanya gangguan kesehatan yang serius. Dokter spesialis jantung Bojonegoro menjelaskan bahwa kondisi ini dikenal dengan sebutan bradikardia, yaitu ketika detak jantung berada di bawah 60 denyut per menit pada orang dewasa.

Meski tidak selalu berbahaya, bradikardia dapat menyebabkan aliran darah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh sehingga menimbulkan berbagai gejala seperti kelelahan, pusing, sesak napas, hingga pingsan. Apa saja penyebab lemahnya detak jantung ini? Berikut penjelasan lengkapnya.

Penyebab Lemahnya Detak Jantung

1. Gangguan pada Sistem Kelistrikan Jantung

Salah satu penyebab utama lemahnya detak jantung adalah gangguan pada sistem kelistrikan jantung. Sistem ini bertugas mengatur irama detak jantung. Jika terjadi gangguan pada simpul sinoatrial (SA node) yang merupakan “pemicu alami” detak jantung, maka jantung tidak akan berdetak secara normal. Kondisi ini sering ditemukan pada lansia akibat degenerasi jaringan jantung.

2. Efek Samping Obat-obatan

Beberapa jenis obat dapat memperlambat detak jantung, terutama obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, gangguan irama jantung (aritmia), atau penyakit jantung lainnya.

Obat golongan beta-blocker, calcium channel blocker, serta digoksin adalah contoh obat yang sering dikaitkan dengan penurunan detak jantung. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi secara rutin dengan dokter saat mengonsumsi obat-obatan tersebut.

3. Gangguan Elektrolit

Elektrolit seperti kalium, natrium, dan kalsium memainkan peran penting dalam menjaga detak jantung tetap stabil. Ketidakseimbangan kadar elektrolit dalam darah dapat mengganggu sinyal listrik di jantung yang berujung pada melemahnya denyut jantung.

Dokter spesialis jantung Bojonegoro menyebutkan bahwa kondisi ini bisa disebabkan oleh dehidrasi, penyakit ginjal, atau penggunaan obat diuretik secara berlebihan.

4. Hipotiroidisme

Kelenjar tiroid yang kurang aktif atau hipotiroidisme juga dapat memperlambat detak jantung. Hormon tiroid memiliki pengaruh besar terhadap metabolisme tubuh, termasuk kerja jantung.

Bila hormon tiroid tidak mencukupi, kerja jantung akan menjadi lebih lambat dan lemah. Gejala lain yang menyertai kondisi ini antara lain kelelahan, kulit kering, penambahan berat badan, dan rasa dingin yang berlebihan.

5. Sleep Apnea

Gangguan pernapasan saat tidur atau sleep apnea ternyata juga berhubungan dengan detak jantung yang lemah. Sleep apnea menyebabkan kadar oksigen dalam darah menurun selama tidur, yang dapat memicu gangguan irama jantung termasuk bradikardia. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

6. Usia Lanjut

Seiring bertambahnya usia, fungsi organ tubuh termasuk jantung pun ikut menurun. Jaringan jantung dan sistem penghantaran listrik alami bisa mengalami kerusakan sehingga detak jantung menjadi lebih lambat. Inilah mengapa bradikardia lebih sering terjadi pada orang lanjut usia, terutama yang sudah memiliki riwayat penyakit jantung.

Kapan Harus Waspada?

Detak jantung yang lambat belum tentu berbahaya, terutama bagi atlet atau mereka yang memiliki kebugaran fisik tinggi. Namun, apabila disertai gejala seperti pusing, kelelahan ekstrem, nyeri dada, atau pingsan, sebaiknya segera periksa ke dokter. Pemeriksaan EKG (elektrokardiogram) bisa membantu menentukan penyebab pastinya.

Info Praktek Dokter Rio Herdyanto, Sp. JP (K) FIHA

Rekomendasi dokter jantung yang bisa Sobat andalkan untuk berdiskusi tentang kesehatan jantung adalah dokter Rio Herdayanto, Sp. JP (K) FIHA. Dokter spesialis jantung Bojonegoro ini sedang melayani pasien di Poliklinik Wijaya Kusuma RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro dengan jadwal setiap Rabu pukul 14.00 – 16.00 WIB.

Jika Sobat ingin melakukan pemeriksaaan maupun konsultasi dengan dokter Rio, Sobat bisa menghubungi admin di 0821-4073-7363.

Selain di RSUD, dokter Rio juga membuka praktek di Klinik KJP Bojonegoro. Klinik tersebut berlokasi di Jalan dr. Wahidin No. 7, Bojonegoro. Beliau memiliki jadwal praktek sebagai berikut ini:

  • Senin, Selasa, Kamis: 16.30 – 21.00 WIB
  • Selasa – Jumat: 06.00 – 08.00 WIB.

Bagi Sobat yang masih memiliki pertanyaan mengenai pelayanan beliau di Klinik KJP Bojonegoro, silakan hubungi CS di 0811-3109-979.

Demikianlah pembahasan mengenai dokter spesialis jantung yang bertugas di Bojonegoro. Apabila Sobat ingin mencari tahu informasi mengenai dokter spesialis lainnya seperti dokter spesialis urologi Bojonegoro, silakan akses laman britaraya.com. Salam sehat.

Recommended For You

About the Author: Redaksi Britaraya

Britaraya.com adalah web berita terpercaya, memuat informasi bermanfaat dari berbagai sumber terpercaya. Temukan juga beragam tips hanya disini.

Tinggalkan Balasan