Apa kabar Ibu-ibu sholehah, para penggerak Majelis Taklim di Depok, Sawangan, Citayam, hingga Cibubur?
Setiap minggu atau bulan, kita pasti punya rutin. Pakai seragam gamis yang senada, jilbab warna kompak, kumpul di masjid atau di rumah salah satu anggota, lalu mengaji bersama. Setelah itu? Ya tentu saja makan-makan (botram) sambil sharing cerita tentang anak, resep masakan, hingga urusan lingkungan.
Rasanya adem ya, Bu? Punya sahabat-sahabat yang saling mengingatkan dalam kebaikan.
Tapi, pernah nggak sih Ibu-ibu membayangkan: Gimana rasanya kalau suasana hangat pengajian di Depok ini kita pindahkan ke pelataran Masjid Nabawi? Gimana rasanya kalau kita duduk bersimpuh bareng-bareng di depan Ka’bah, pakai seragam majelis kebanggaan kita, lalu berdoa saling mendoakan satu sama lain?
Itu bukan sekadar mimpi lho, Bu. Tren “Umroh Sekampung” atau Umroh Bareng Majelis Taklim sekarang makin diminati. Kenapa? Karena ibadah bareng sahabat rasa saudara itu nikmatnya berkali-kali lipat!
Mari kita ngobrol santai, kenapa sih umroh rombongan bareng tetangga atau teman ngaji itu jauh lebih asik dan menenangkan dibanding berangkat sendirian.
1. Obat Anti “Nyasar” dan Rasa Takut
Jujur saja, ketakutan terbesar Ibu-ibu kalau mau umroh (apalagi yang baru pertama kali) biasanya bukan soal biaya, tapi soal: “Nanti kalau saya nyasar gimana? Saya nggak bisa bahasa Arab. Kalau kebelet pipis di masjid yang luas itu, siapa yang nemenin?”
Nah, di sinilah letak kekuatan The Power of Emak-Emak. Kalau berangkat bareng rombongan pengajian sendiri:
- Ke toilet ada temannya.
- Makan ada temannya.
- Jalan ke masjid saling gandengan tangan.
Rasa aman itu mahal harganya, Bu. Kalau ada satu yang sakit, teman sekamar (yang notabene tetangga sendiri) pasti sigap mengerok atau membuatkan teh hangat. Nggak ada rasa sungkan seperti kalau sekamar dengan orang asing dari daerah lain.
2. Semangat Ibadah yang Menular
Namanya iman, kadang naik kadang turun. Kalau berangkat sendirian, mungkin pas capek kita jadi malas ke masjid. “Ah, shalat di hotel aja deh.” Tapi kalau bareng rombongan majelis taklim, pasti ada saja “kompor” kebaikannya.
“Ayo Bu Haji, bangun! Kita tahajud di Hijir Ismail yuk, mumpung masih sepi!” “Eh Jeng, ayo tadarusan lagi, masa baru dapat satu juz?”
Suasana saling menyemangati inilah yang bikin ibadah kita jadi maksimal. Kita jadi malu kalau mau malas-malasan karena teman-teman kita semangat semua. Pulang-pulang, insya Allah bawa kebiasaan baik yang baru.
3. Arisan Umroh: Berat Sama Dipikul
Masalah biaya sering jadi kendala. Tapi Ibu-ibu Depok kan terkenal jago mengatur keuangan dan manajemen arisan!
Banyak Majelis Taklim yang sukses memberangkatkan anggotanya dengan sistem Tabungan Berjangka atau semacam arisan (tapi harus sesuai syariah ya, Bu, tanpa riba dan jelas akadnya). Misalnya, sepakat nabung bareng-bareng di travel yang amanah selama 2 tahun. Karena dilakukan bersama-sama, rasanya jadi ringan.
Di AsarTour, kami sering memfasilitasi program tabungan grup seperti ini. Kami bantu buatkan skema yang transparan, jadi Ibu-ibu ketua majelis nggak pusing pegang uang umat. Semuanya tercatat rapi di sistem kami.
4. Keseruan Belanja (Eh, Ibadah Maksudnya)
Nggak munafik, salah satu kebahagiaan Ibu-ibu adalah… belanja oleh-oleh! Kalau bareng teman se-geng, belanja di Pasar Kakiyah atau di pelataran masjid Madinah itu serunya beda. Bisa saling tawar-menawar bareng pedagang Arab, saling kasih rekomendasi mana kurma yang enak atau sajadah yang murah.
Dan yang paling penting, bisa saling bantu packing koper pas mau pulang! Tahu sendiri kan Bu, berangkat bawa 1 koper, pulang bisa beranak jadi 3 koper. Kalau ada teman-teman yang sigap bantuin, insya Allah urusan bagasi jadi lancar.
5. Pulang Jadi Saudara Dunia Akhirat
Ada pepatah bilang: “Kalau mau tahu sifat asli seseorang, ajaklah dia safar (bepergian jauh).”
Selama 9 atau 12 hari bareng-bareng di Tanah Suci, Ibu-ibu bakal melihat sifat asli sahabat-sahabat pengajian. Mungkin ada yang ngorok, ada yang makannya lama, ada yang suka ngeluh, atau ada yang ternyata sabar banget.
Di situlah ujian persaudaraan kita. Tapi percaya deh, Bu. Setelah melewati suka duka umroh bareng—nangis bareng di Raudhah, capek bareng pas Sa’i—ikatan batin Ibu-ibu bakal jadi kuat banget. Pas pulang ke Depok nanti, hubungan tetangga bukan lagi sekadar “Say Hello”, tapi sudah seperti saudara kandung. “Kita pernah sujud bareng di rumah Allah.” Itu kenangan yang nggak bakal terlupakan sampai tua.
Peran AsarTour untuk Majelis Taklim
Kami di AsarTour.com sangat memuliakan tamu-tamu rombongan Majelis Taklim. Kami tahu, Ibu-ibu butuh pelayanan yang detail dan sabar.
Apa bedanya kalau Ibu-ibu booking grup di tempat kami?
- Private Bus: Kalau pesertanya cukup (misal 30-40 orang), kami sediakan 1 bus khusus yang isinya cuma rombongan Ibu-ibu. Jadi di bus bisa sholawatan bareng, dengerin tausiyah ustadz, atau sekadar ketawa-ketiwi tanpa sungkan sama orang lain.
- Jadwal Fleksibel: Mau mampir lebih lama di Kebun Kurma? Boleh. Mau city tour tambahan? Bisa diatur.
- Pembimbing Favorit: Ibu-ibu bisa request karakter pembimbing. Mau yang tegas, atau yang humoris biar nggak bosen? Insya Allah kami carikan yang pas.
Penutup: Yuk, Wujudkan Mimpi “Sekampung”
Ibu Ketua Majelis, Ibu RT, atau Ibu-ibu penggerak kebaikan di Depok…
Mumpung kita masih dikasih sehat, mumpung sahabat-sahabat kita masih ada, yuk ajakin mereka. Jangan pergi sendiri kalau bisa ngajak teman masuk surga bareng-bareng.
Nggak harus langsung bayar lunas kok. Niatkan dulu, kumpulkan anggotanya, lalu ngobrol sama kami.
Ngopi Cantik Sambil Bahas Umroh?
Ibu-ibu mau ngadain pertemuan majelis taklim sambil disisipi info dari AsarTour travel umroh di Depok? Undang tim AsarTour aja. Kami siap datang ke pengajian Ibu-ibu buat silaturahmi dan jelaskan program Umroh Group yang hemat dan nyaman. Nggak ada paksaan harus daftar, hitung-hitung tambah saudara.
Atau Ibu-ibu perwakilan mau mampir ke kantor kami? Boleh banget. Cek juga paket-paket grup di website AsarTour.com.
Mari kita rencanakan perjalanan terindah bareng sahabat dunia akhirat. Ditunggu ya, Bu!
