Apa pencegahan yang kamu lakukan supaya kulitmu nggak kena efek samping polusi udara? Memakai skincare? Menggunakan topi, masker, dan payung?
Eits, ternyata itu saja belum cukup, loh. Sebab, zat berbahaya yang dibawa oleh polusi melalui udara dapat merusak dan meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah pada kulit. Apa saja, sih, bahaya polusi itu?
Yuk, cari tahu sebelum kamu sampai harus ke dokter kulit dan kelamin!
Iritasi kulit
Bahaya yang pertama: iritasi kulit. Biasanya, bahaya ini dipicu oleh polusi berupa asap kendaraan, debu, dan asap rokok.
Bentuk iritasi kulit karena polusi udara dapat berupa gatal, kulit tampak bersisik, kemerahan, bahkan terasa perih atau nyeri.
Alergi kulit
Melansir dari Alodokter, paparan polusi udara pada kulit juga bisa menyebabkan reaksi alergi pada orang yang memiliki eksim ketika orang tersebut bersentuhan dengan zat penyebab alerginya; misalnya debu. Beberapa bentuk alergi kulit karena alergen debu bisa berupa ruam, bentol, gatal-gatal, dan kulit kering.
Penuaan dini pada kulit
Kulit yang terlalu sering terkena polusi juga lebih cepat mengalami penuaan dini. Sebab, asap kendaraan, debu, maupun asap rokok yang menempel di permukaan kulit akan menurunkan elastisitas permukaan kulit. Alhasil, kulit yang menua akan tampak kering, keriput, dan kusam.
Kanker kulit
Kulit yang terlalu sering terkena paparan polusi memiliki risiko terjadinya kanker kulit yang lebih tinggi. Sebab, polusi membawa banyak zat berbahaya, termasuk racun yang bersifat karsinogenik atau dapat memicu kanker.
Harus apa?
Setelah tahu berbagai bahaya polusi terhadap kulit, kamu mungkin jadi lebih was-was dan ingin menambah lapisan preventif. Tidak perlu khawatir, karena kamu bisa coba untuk menerapkan beberapa kebiasaan atau hal berikut:
- Bersihkan kulit secara rutin menggunakan sabun
- Hindari paparan asap rokok dan polutan lainnya
- Gunakan tabir surya minimal SPF35
- Makan makanan bergizi
Nah, itulah dia penjelasan tentang berbagai bahaya polusi pada kulit yang harus kamu tahu. Semoga informasi di atas bermanfaat dan kamu tidak harus mengalami salah satu efek samping di atas sampai perlu berobat ke dokter kulit dan kelamin, ya!
