Perkembangan teknologi semakin memainkan peran penting dalam kedokteran forensik, membantu para ahli dalam mengidentifikasi bukti, menganalisis data, dan mengungkap kejahatan dengan lebih cepat dan akurat.
Melansir dari website forensicmedicon2024.com, berikut adalah beberapa teknologi terbaru yang telah merevolusi praktik kedokteran forensik:
1. Teknologi DNA Terbaru
Analisis DNA telah menjadi salah satu pilar utama dalam forensik. Teknologi terbaru dalam analisis DNA, seperti Rapid DNA Testing, memungkinkan identifikasi profil DNA dilakukan hanya dalam hitungan jam, bukan hari.
Perangkat Rapid DNA sangat berguna di tempat kejadian perkara (TKP), memungkinkan penyidik untuk mengambil sampel dan langsung mendapatkan hasil tanpa harus mengirimkannya ke laboratorium.
Selain itu, teknologi Next-Generation Sequencing (NGS) semakin berkembang. NGS memungkinkan analisis mendalam terhadap sampel DNA, termasuk DNA yang sudah terdegradasi atau dalam jumlah yang sangat kecil, sehingga sangat berguna dalam investigasi kasus lama atau cold cases.
2. Forensik Digital dan Pemulihan Data
Seiring dengan peningkatan kejahatan siber dan bukti digital, forensik digital menjadi semakin penting. Teknologi terbaru dalam forensik digital, seperti perangkat lunak pemulihan data dan analisis metadata, membantu penyidik dalam mengekstrak bukti dari perangkat elektronik seperti ponsel, komputer, dan perangkat penyimpanan lainnya.
Alat ini dapat mengakses data yang sudah dihapus atau tersembunyi, serta menganalisis komunikasi digital yang kompleks.
Alat Artificial Intelligence (AI) juga mulai digunakan dalam forensik digital. AI mampu menganalisis volume besar data digital dengan cepat dan menemukan pola atau anomali yang mungkin terlewatkan oleh manusia, memberikan efisiensi dalam penyelidikan yang memerlukan penelaahan data besar.
3. Teknologi Pencitraan Forensik
Pencitraan forensik terus mengalami perkembangan, termasuk penggunaan 3D Scanning dan Virtual Autopsy (autopsi virtual). Dengan menggunakan teknologi pencitraan seperti CT Scan dan MRI, para ahli dapat melakukan autopsi tanpa harus melakukan pembedahan fisik.
Autopsi virtual memberikan hasil yang akurat dan bisa dilakukan dengan lebih cepat serta memberikan gambaran tiga dimensi dari tubuh korban yang mempermudah analisis luka dan penyebab kematian.
Selain itu, 3D Crime Scene Reconstruction membantu penyidik memvisualisasikan ulang TKP secara tiga dimensi. Teknologi ini memungkinkan penyidik melihat TKP dari berbagai sudut, bahkan setelah waktu lama berlalu, memberikan wawasan baru terhadap bagaimana peristiwa terjadi.
4. Pemindai Sidik Jari Otomatis
Sidik jari masih menjadi salah satu bukti forensik paling umum. Teknologi terbaru seperti Automated Fingerprint Identification System (AFIS) memungkinkan penyidik untuk membandingkan sidik jari dari TKP dengan database sidik jari nasional dan internasional dalam hitungan detik. AFIS menggunakan algoritma canggih yang memungkinkan identifikasi lebih cepat dan akurat.
5. Teknologi Penginderaan Jarak Jauh (Drones)
Drones atau pesawat tanpa awak semakin sering digunakan dalam investigasi forensik, terutama untuk memetakan area yang luas atau sulit dijangkau.
Drones dilengkapi dengan kamera beresolusi tinggi dan sensor yang dapat merekam TKP dari ketinggian, memberikan penyidik gambaran menyeluruh tanpa merusak tempat kejadian.
Kesimpulan
Teknologi terbaru telah membawa kedokteran forensik ke tingkat yang lebih canggih, membantu dalam analisis bukti yang lebih cepat, akurat, dan efisien. Mulai dari analisis DNA yang semakin cepat hingga pencitraan tiga dimensi dan pemulihan data digital, inovasi-inovasi ini terus memainkan peran penting dalam memecahkan kasus kriminal yang kompleks.
Kedokteran forensik kini tidak hanya berurusan dengan bukti fisik, tetapi juga bukti digital yang terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi